KKLDR-Moderasi Beragama



Moderasi Beragama

Berbicara tentang agama, sedikit banyaknya pasti ada orang-orang yang menantang, karena berbedanya pendapat maupun berbeda kepercayaan dan ajaran. Sebagai warga Indonesia yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Indonesia identik dengan berbagai macam kebudayaan, dan memiliki beberapa Agama yang dianut oleh warganya. Oleh karena itu perbedaan tersebut di jadikan satu, yang dijelaskan dalam sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Siapapun bebas memilih agama bukan karna adanya paksaan.

Moderasi beragama adalah sikap moderat selalu menghindarkan perilaku dan pengungkapan yang ekstrem.
Istilah moderasi, dan lawan katanya ekstremisme dan radikalisme, sejak beberapa tahun terakhir menjadi sangat populer.

Memiliki kencenderungan ke arah dimensi jalan tengah dan mempertimbangkan pertimbangan pihak lain. Dari sana, moderasi beragama dapat dimaknai sebagai cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah. Selain itu selalu bertindak adil, seimbang dan tidak ekstrem dalam praktik beragama.

Adapun aspek yang dikaji adalah:

(1) cara pandang, sikap, dan praktik Bergama.

Setiap cara pandang seseorang itu berbeda-beda. Namun didalam moderasi beragama ini mengambil jalan tengah, tetap bersikap adil tidak pandang bulu.

(2) harmoni dan kerukunan umat beragama.

Sesama umat beragama harus selalu harmoni dan menetapkan kerukunan, saling menghargai satu sama lain.

(3) relasi agama dan budaya.

Agama dan budaya selalu hidup berdampingan dan saling mengisi. Keduanya tidak bisa menafikan antara satu dan lainnya.

(4) relasi agama dan Negara.

Agama dan negara, menurut paradigma ini, berhubungan secara simbiotik, yakni suatu hubungan yang bersifat timbal balik dan saling memerlukan.

#KKLDRIAINPADANGSIDIMUAN

#MODERASIBERAGAMA

#Devi Srikandi Siregar

Komentar

Postingan populer dari blog ini